Brand baru, mengkloning sampai mirip, wajar !!

https://i0.wp.com/www.starwarsreport.com/wp-content/uploads/2012/11/clone-wars.jpg

istilah kloning-mengkloning di jagad permotoran indonesia ini memang cukup unik, dimana selalu terjadi pro dan kontra dan sampai parahnya seringkali kita dengar umpatan dan makian kepada pihak yang mengkloning. ter..laa…lluuuuuuuuuu …

Sebetulnya sangat disayangkan memang sampai terjadinya polemik ini, hingga desainnya ditiru mentah-mentah, tapi sebetulnya bisa  kita maklumi juga mengingat  pabrikan yang mengkloning merupakan brand baru (A) dan memberikan opsi harga lebih terjangkau di banding pabrikan lawas yang di kloning (B) .

Tapi sebagai konsumen  ada pula yang tidak terima, sampai sampai malu ketika naik motor B disangka motor A karena secara dimensi tampilan antara produk dari A dan B sangat mirip secara keseluruhan .

Mengkloning sebagai ajang pengenalan juga bisa dibenarkan, karena kita menggunakan desain brand B sebagai ajang perkenalan, dan karena tidak semua konsumen mampu  membeli harga produk dari si B, sehingga A memberikan opsi harga yang lebih terjangkau dengan desain sama tapi dengan msin berbeda tentunya.

terlepas bagaimana cara A sampai  berani melakukan hal ini kl saya pribadi sih g peduli ya yang penting A itu salah satu pabrikan sepeda motor yang mengerti dengan kebutuhan masyarakat Indonesia melalui sepeda motor pahenya dan yang perlu menjadi catatan A ini masih anak bawang , dengan segala keterbatasan ditengah gempuran produk kompetitor yang sudah serba canggih, serba bagus, dan serba-serba yang lain dia baru lahir.

istilahnya nih ibarat lomba rally yang lain udah nyampe di jakarta, A masih mulai perjalanan jadi masih panjang perjuangan yang harus dilalui, jadi metode ATM (ambil tiru modifikasi) seperti ini menurut saya wajar lah, istilahnya A ini masih tahap belajar nanti seiring berjalannya waktu A pasti bisa bikin desain sendiri.

Menurut  CXR sendiri, membangun sebuah produk yang benar-benar different dari yang lain memang bisa dikatakan susah bagi pabrikan A, karena proses RnD, dan tetek bengeknya tidak hanya butuh 1-10 tahun, mengingat dari segala aspek rangka (chasiss) mesin (engine), body desain dan tak lupa aftersales serta partsnya menjamin dan tersedia tidak lah gampang, oleh karena itulah ATM tersebut digunakan demi langsungnya proses penjualan, karena bisa menghemat biaya karena tidak perlu riset lebih mendalam dan dengan menggunakan parts ‘mirip’ pabrikan B dengan mudah konsumen bisa mengganti dan mencari parts dengan mudah.

Seiring perkembangan jaman tentunya hal ini lama-kelamaan juga bakalan di tinggalkan,  tentunya ketika A belajar dari pengalaman terdahulunya semakin bisa memberikan inovasi serta kreasi yang lain dan lebih maju lagi di bidang RnD -nya.

kalo sekarang sih masih maklum yang penting KEDEPANNYA itu lho A bisa mandiri atau tidak ? sehingga kasus seperti ini tidak perlu terulang lagi.

#beberapa kata merupakan cuplikan dari Bro Rubben CS 😀

 

 

 

52 Komentar

  1. klo buat pabrikan kecil sih sah2 aja,tp buat pabrikan terbesar,secara financial juga kuat knp kloning lawan? ga pcy diri kah?atau mulai introspeksi R&D nya mmg ga bisa diharapkan (krn scr desain kalah mulu),knp ga dibajak aja R&D nya?? 😀

  2. karena saya belum mahir potosop, jadi saya ambil gambar milik yang sudah mahir potosop, lalu saya buang watermarknya, saya ganti dengan watermark saya sendiri. wajar juga kah ?

    • @kalkun :kalo itu ya beda masbRO
      itu sama aja ente nyolong produk sebelah terus stiker mereknya ente cabut…..ente ganti sama stiker merek ente
      kalo itu ente udah kena pasal kriminal
      dijamin ente bukan di denda doang tapi dipenjara

      • lho, bukannya maksud tersembunyi dari artikel ini seperti itu mas ? (maap kalo saya salah mengartikan kalimat-kalimatnya) ibaratnya merk Kucing dikloning lalu tulisan Kucing diganti Ayam, sementara bentuknya ya tetap mirip Kucing
        @ari, lha itu yang bikin bingung. artikel ini seolah menghalalkan tindakan pengkloningan (sekali lagi maap kalo saya salah mengartikan tulisan2nya), tapi disisi lain anda ribut ketika hasil karya anda diambil oleh orang lain dan identitasnya dihapus. padahal bukan untuk cari uang juga kan ?

        • ribut sih iya, tapi unsur tujuan penghapusan nya untuk apa dulu ??
          terlebih lagi web yang dengan iklan dengan sekali klik dapet beberapa dollar??

          its oke lah, ane gak ngurusin hal tersebut
          tapi setidaknya ada tautan link kesini,

  3. @ kalkun
    karena saya belum mahir potosop, jadi saya “ambil” gambar milik yang sudah mahir potosop, lalu saya buang watermarknya, saya ganti dengan watermark saya sendiri. wajar juga kah ?

    @ kalkun
    ribet juga ye bikin analogi buat mas ini
    oke analogi yang lebih mudah
    kan ente bilang ambil…….

    anak SD yang nyontek PR temennya
    sama anak SD yang “ambil” buku PR temennya trus diganti namanya
    itu hal yang sama apa beda????

    oh iya satu lagi masbRO
    tolong dibedakan dihalalkan dan diwajarkan
    karena kedua kata tersebut sudah beda maksud mengutip tulisan anda “artikel ini seolah menghalalkan tindakan pengkloningan” sedangkan artikel ini menekankan kearah wajar

    di analogikan gini
    – tunawisma yang mencuri makanan karena lapar itu wajar tapi apa itu halal????

    • “Mengkloning sebagai ajang pengenalan juga bisa dibenarkan”
      di situ ditulis “dibenarkan”, sama saja dengan “dihalalkan” juga kan ? anda jangan menganggap kata “halal” disini sama dengan kata “halal dan haram” dalam ajaran suatu agama. beda konteksnya mas.
      sedangkan mengenai kalimat saya yang ini -jadi saya “ambil” gambar milik…..- setahu saya kalo kita upload gambar yang tidak dilindungi hak cipta ke internet, berarti file itu sudah bersifat “terbuka”. berani upload, berartii siap untuk didownload dengan segala konsekuensinya.
      saya nggak menolak penyontekan desain (saya menyebutnya adopsi desain), bahkan saya menulisnya dalam 3 tulisan lho mas, tapi saya juga nggak keberatan kalo isi tulisan itu dipake di tempat lain (beberapa ada yang dicopas tuh sama blog lain)

      • hanya sebagai perkenalan merek , contoh saja jaman mocin merajalela , semua pake desain supra x
        toh, lambat laun, mocin juga bisa bikin desain sendiri, hingga terkadang aneh modelnya 😀

        so… terserah (khususnya para pembaca) menanggapi bagaimana ketikan yang saya posting ini.
        karena ini haya dari sudut pandang saya, karena faktanya pabrikan baru mayoritas memang dari awal mencontek desain pabrikan lama

  4. @Kalkun

    100% mirip itu tidak baik. itu namanya copy paste. apa yang ente ketikkan itu adalah copy paste, hanya membuat watermark.

    sedangkan artikel ini (IMHO), adalah untuk membuat sebuah produk yang mirip (bukan identik) dengan produk paling laku.

    minimal secara garis desain dia mirip, kalo sama plek ya masalah tho? apalg jika desain tersebut di patenkan.

    nah untuk pabrikan baru, mencontoh yang besar adalah hal yang wajar (dalam batasan tertentu) secara garis desain (bukan sama plek).

    Kecuali ada kerja sama antara ke 2 perusahaan tersebut. lha wong sistem operasi yang ente pake sendiri meniru konsep GUI nya xerox kok.

    ATM = Amati Tiru Modifikasi

    MacOS meniru Xerox (gak ada miripnya blassss)
    Windows meniru MacOS (gak ada miripnya blassss)

    😆

  5. copas itu hal biasa, yang paling berbahaya buat pabrikan ialah kehilangan identitasnya, kalo tastenya uda berubah, maka nilai identitas suatu pabrikan akan hilang, makanya brand brand ternama yang melakukan plagiatisme baik antar brand maupun 1 brand beda cc,harga, dan kebutuhan, sebenernya mereka melakukan pertahanan terakhir demi menang lawan kompetitor, tapi mulai secara sadar atau tidak identitas asli brand tersebut mulai tertelan dan hilang, tingall masalahnya kalau ternyata si plagiatisme yang menang, maka kasusnya jadi lain, wkwwkkwkwkkw

    coba tuh magelli bodinya di comot dan di rebranding sama merek garpu atau sayap, pasti mageli yang sekarang tertelan,

    tanya kenapa?
    kenapa tanya?

    wkwkkwkwkkw

  6. Itusih karena H kurang kreatif dan kehabisan akal atau mungkin dah prustasi ngadepin Y, walaupun Y secara penjualan kalah sama H, tapi setidaknya ada kalanya produk2 Y selalu mengganggu dengan bentuk2nya yang up to date + keren, makannya daripada pusing2 bikin model baru yg disukai masyarakat si H nyontek aja ke si Y, secara produk Y keren2 sih dalam hal tampang…..

    gw sih ogah beli produk plagiat, MEMALUKAN (selera ane sih, yg lain mngkin beda), misal klw lagi bawa CiBi150 tar diledekin ama tmen2 ane “H pikson ya xixixi….” Ohhh noo…. GUBRAKkkk….

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*