Beli satu motor, 'matikan' satu motor, piye menurutmu ?

305_Dream

 

Tiba – tiba saja terlintas suatu opini yang mungkin bisa dibilang rumit untuk direalisasikan guna mengatasi problem kemacetan yang dimana sampai detik ini mulai mewabah di kawasan pinggiran dan sampai ke pelosok tanah air. Sehingga sering kali kita mendengar keluhan tentang padatnya arus lalu lintas dan ‘molornya’ jam terbang …. eh perjalanan , contohnya saja yang dahulu kala itempuh 15 menitan sekarang bisa sampai 45menit bahkan lebih 🙁 .

Bukan menjudge atau bagaimana, opini CXR seperti yang tertera di judul postingan ini, yakni “Beli satu motor, matikan satu motor”  mugnkin banyak yang berpendapat, kenapa hanya motor ??  mobil aja tuh aygn banyak makan jalan terlebih lagi  tipe 7 seat hanya dikendarai 1 orang ? hadeeeeehhhh …  sebenernya sih ini bisa saja ke semua kendaraan bermotor , tapi berhubung ini blog motor dan tingkat penjualan motor sangat WOW ya di ciutkan saja katanya ke motor, setuju kan ??

Market roda dua memang terkesan ‘kencang’ dan sangat cepat sekali tumbuh dengan pesat, sehingga makin banyak produsen berlomba-lomba memproduksi / jualan motor baru, terlepas dari pikiran ”ane beli motor kok ente yg ribut?” sebenernya bukan itu masalahnya, tapi ya diisni CXR berfikiran bahwa kalo beli satu terus ‘dimatikan’ satu kan bisa balance tuh ?? sebut saja batas motor minimal 5 tahun/kuantitas maksimal 3 motor salah satunya musti di musnahkan (jika mau beli motor lagi) 😆 kalopun ada yang pengen ‘memelihara’ motor berumur lebih dari ketentuan nantinya, musti ada surat khusus entah itu dari mana , ane gak paham :mrgreen: . Jadi contoh saja begini, CXR punya 3 motor  terus masing-masing motor itu berumur 3th, 6,th , 12 tahun , terus berhubung ada model anyar harga miring , pengen beli lagi … nah disini CXR musti milih mana yang mau di musnahkan. hehehe

 

memang cenderung ribet dan mbingungi, yah.. maklum saja ini adalah pikiran semrawut seperti semrawutnya jalan di ranah negeri kita ini .. atau da usulan lain ??

18 Komentar

  1. DP motor diseragamkan 25% tdk menghambat laju penjualan kendaraan….pemerintah ngga boleh membatasi kepemilikan kndaraan kpada konsumen dan tdk boleh membatasi produksi kendaraan…salah satu komponen kendaraan adalah bahan bakar…jadi bahan bakar yg di mahalin…bkn menaikan harga premium tapi dengan quota seperti di singapura, iran dan negara maju lainnya, misalkan setiap kendaraan pribadi dibatasi 200liter/bln, lbih dri itu harga naik 300-700%…yakin bisa menekan kemacetan kendaraan ,hemat subsidi negara, menekan polusi, dll….di iran menekan sampai 40%kndaraan pribadi di jalan…namun kembali ke siapnya transportasi umum masalnya….

  2. _ harus disubsidi silang kayake. beban APBN kan di subsidi premium.
    napa ga disbusidikan buat BBM yg sekarang non subsidi (pertamax dkk.).
    biar pemakaian BBM tidak cuma premium aja…
    _ terus naikin pajak kendaraan bermotor yg signifikan untuk kendaraan baru.
    _ kalo dibatasi kayake ga pengaruh. harus ada aturan yg tegasssss….

  3. kayake punya berapa banyak motor juga ga masalah wong yang bisa dipake cuma satu ga mungkin satu orang naik lebih dari 1 motor. Yang jadi masalah sebenarnya bukan jumlah motornya tapi jumlah manusianya yang bertambah dan terkonsentrasi di satu tempat. Dan parahnya beraktifitas dalam waktu yg sama, jadi misal disediakan banyak angkutan umum juga jadi mubazir diluar jam peak hour (berangkat dan pulang kerja) belum lagi kalau liburan panjang kota jadi sepii luar kota jadi padet, dan angkutan umum tidak bisa dipindahkan mengikuti penduduk yang mudik atau berlibur. Jadi ya memang kendaraan pribadi masih jadi solusi transportasi paling nyaman dan efisien

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*