Plat nomor 'ngumpet' , boleh tidak ?

20130419-modifZ250joddy-1

Coba saja kita pandangi gambar di atas, plat nomor depan ngumpet di radiator – kolong mesin . Fenomena ini memang sudah tidak asing lagi kita jumpai, tidak hanya plat nomor depan yang pindah posisi atau sengaja gak dipasang demi mengejar tampang racinglook sang motor.. tapi bagian belakang  juga demikian terutama  motor yang dimodif menggunakan undertail sehingga lepas spakbor belakang.

yang jadi pertanyaan …. aman gak sih melenpatkan posisi plat nomor tersembunyi? .. tapi CXR yakin .. kalo motorsport ber kubikasi gede pasti lolos .. tapi kalo bebek kwek kwek.. yaa …   minggir dulu deh .. ‘bayar pajek’ …

 

4_japan_police_woman

31 Komentar

  1. belum pernah liat ninje 250 d sempriit gara2 plat nom d belakang g ada.. tapi klo bebek.. or 150cc lah.. pasti d tanyain?
    Mpoklisi takut apa sama pengendara 250?

  2. Saya pindahkan plat nomer ke bagian dalam karena pasang windshield tinggi di PCX selama ini sih aman2 saja….masih keliatan karena windshieldnya transparan, beberapa kali lewat razia tidak masalah.

  3. IMHO..

    kenapa tidak boleh? kliatannya di UU lantas tidak ada larangan untuk memindahkan plat nomer. definisi “diumpetin” juga terlalu bias. kalo dicopot,trs ditaro dibawah jok, baru deh itu diumpetin. he3..

    selama ini ane pake model begituan,aman2 aja.perasan polantas juga kira2 lah. selama logis dan secara fungsional masih oke, mereka juga ga akan gelap mata. kecuali ya itu, oknum yg lagi kepepet. tapi kalo agan pede berdebat, dia juga ga kesulitan, karena ga ada aturan yang terlanggar

  4. 1.(untuk motor yg platnya cuman dipasang 1)
    Aturan tidak diperbolehkannya nopol modifikasi tertuang di Undang-Undang Negara Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu lintas dan Angkutan Jalan seperti tertuang pada Pasal 280. Pasal tersebut berbunyi “Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan yang tidak dipasangi Tanda Nomor Kendaraan Bermotor yang ditetapkan oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 68 ayat (1) dipidana dengan kurungan 2 (dua) bulan atau denda paling banyak Rp. 500.000 (Lima ratus ribu rupiah)”.

    2.Dalam pasal 68 UU No 22 Tahun 1999 tentang Lalulintas dan Angkutan Jalan disebutkan, kendaraan bermotor wajib memakai tanda nomor kendaraan bermotor yang memenuhi syarat bentuk, ukuran, bahan, warna dan cara pemasangan. Bagi yang melanggar akan dikenakan pasal 280 UU yang sama, yakni denda paling banyak Rp 500.000 atau kurungan 2 bulan.
    (“cara pemasangan ” dalam hal ini diartikan yang dapat terlihat jelas dan tidak samar)

    sedikit pencerahan saja

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*